Nama : nining Kasni
Pekerjaan : guru bahasa Indonesia
Tempat bekerja : High/scope Indonesia
SEBUAH INOVASI PEMBELAJARAN PUISI DI SEKOLAH
Selama ini pembelajaran apresiasi puisi yang sering dilakukan oleh para guru disekolah adalah pembelajaran membaca puisi, memparafrasekan puisi, dan menulis puisi. Namun ketiga kegiatan tersebut , terutama pembelajaran menulis puisi belum bersandar pada metodologi atau teknik tertentu. Tugas menulis puisi biasanya diberikan begitu saja tanpa diawali dengan pemberian bekal tentang bagaimana cara melaksanakannya. Berdasarkan dari kenyataan yang ada inilah saya memandang pemberian bekal kepada siswa perlu dilakukan dalam menulis puisi.
Bagaimana wujud keterampilan yang harus diberikan kepada siswa? Metode pembelajaran yang inovasi inilah yang akan saya sampaikan.Pembelajaran inovasi seperti yang diungkapkan oleh: Edquist bahwa Inovasi adalah ciptaan-ciptaan baru (dalam bentuk materi ataupun intangible) yang memiliki nilai ekonomi yang berarti (signifikan), yang umumnya dilakukan oleh perusahaan atau kadang-kadang oleh para individu (Edquist, 2001, 1999).
Selain itu ada pendapat lain tentang inovasi, bahwa Inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan, dan/atau perekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses produksi (UU No. 18 tahun 2002).
Inovasi adalah aplikasi komersial yang pertama kali dari suatu produk atau proses yang baru (lihat misalnya Clark dan Guy, 1997)
Jadi berdasarkan pendapat para ahli di atas tentang inovasi adalah : ciptaan-ciptaan baru yang memiliki nilai ekonomi dan merupakan kegiatan penelitian, pengembangan, atau perekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis dan konteks ilmu pengetahuan yang baru atau cara untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi dari suatu produk baru.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. (Wikipedia.com)
Pembelajaran merupakan proses komunikatif-interaktif antara sumber belajar, guru, dan siswa yaitu saling bertukar informasi.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah : Proses interaksi peserta didik dan pendidik dengan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar dan merupakan proses saling bertukar informasi yang merupakan pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.
Berdasarkan pengertian tersebut maka saya mencoba memberikan sebuah inovasi pembelajaran puisi di sekolah yang dapat dijadikan sebagai salah satu bentuk pembelajaran inovasi yang dapt dikembangkan atau dijadikan bahan dasar pembelajaran penulisan puisi. Dengan uraian sebagai berikut :
1. Membuat Susunan Kata berirama
Irama merupakan unsure penting dalam sebuah puisi karena merupakan salah satu unsure pembentukan keindahan pada puisi.
(a) Menyusun kata yang memiliki kesamaan susunan konsonan
Contoh : 1. Liku-liku laki-laki yang tak laku-laku
2. Kisah kasih penuh kesah
3. Deru dendam di dada menjadi-jadi
(b) Menyusun kata yang memiliki kesamaan bunyi pada suku kata akhir
Contoh : 1. Ladang-ladang gersang kering kerontang
2.Bosnia diserbu serdadu bermata kelabu
3. Beribu-ribu anak tak berayah dan tak beribu
(c) Menyusun kata yang memiliki kesamaan arti
Contoh :1. gembira suka ria kita nikmati bersama
2.pedih perih nyeri sakit mendera
(d) Menyusun kata yang menunjukkan derajat intensitas naik.
Contoh : pintu diketuk, digedor, lalu didobrak
Mulanya tersenyum tipis, kemudian tersenyum melebar dan akhirnya tertawa lebar sampai terbahak-bahak
2. Membuat kalimat bermajas
Majas atau gaya bahasa adalah unsur penting dalam penulisan puisi, karena kehadirannya akan menghasilkan nilai estetika pada sebuah puisi. Untuk menghasilkan estetika pada puisi berbagai gaya bahasa dapat dimanfaatkan. Diantara berbagai gaya bahasa itu yang cukup kuat dukungannya terhadap pembentukan susunan puitis dan makna yang kental adalah gaya bahasa metafora dan personifikasi.
2.1 Membuat Gaya personifikasi
Personifikasi adalah mengandaikan benda, tumbuhan, atau binatang dapat bertingkah laku seperti person (orang/manusia). Semuaperilaku manusia dapat diterapkan pada sosok selain manusia
Contoh : Ombak bekejaran menuju tepi menjilati bibir pantai
Butir-butir menggelitik kaki sang gadis
Angin laut yang nakal mempermainkan helai-helai rambut yang indah
Gunung Salak berselimut kabut
Api unggun telah padam dan udara dingin menggigit kulit
Jaket yang kami kenakan tak mampu berbuat banyak
Kueratkan pelukanku dipinggangnya
Dan desir darahku pun mulai bicara
2.2 Membuat gaya metafora
Metafora tergolong majas perbandingan. Simile atau perumpamaan dapat pula dianggap sebagai bagian dari metafora. Membandingkan dua hal dapat dilakukan secara implicit (tak langsung) dan eksplisit (langsung)
a. Metafora implisit
Metafora implicit dapat dibentuk dengan menggunakan relasi tidak alami antara dua hal
Contoh : 1. Semangat juangnya sudah layu
2.kata- kata basi itulah yang selalu keluar dari mulutnya
b. Metafora eksplisit
Metafora eksplisit dapat dibentuk dengan bantuan kata adalah atau kata merupakan
Contoh : 1. Kegagalannya menyunting gadis itu adalah kemenangan bagiku
2. tahi lalat di bibirnya merupakan pengikat rinduku padanya
3. Mencari ide untuk ditulis
Mencari ide? Bagaimana caranya? Ide tak perlu dicari tetapi harus dihadirkan! Menghadikan ide dapat dilakukan dengan banyak caradiantaranya adalah :
1. Mengamati objek tertentu (jeruk, pesawat, konde, arloji, sepatu, danlain-lain)
2. Mengandaikan diri menjadi benda, binatang, atau tumbuhan
3. Mengenang pengalaman atau peristiwa yang pernah terjadi atau dialami
Contoh :
Buah tomat
Buah tomat bentuknya bulat
Dimakan lezat di badan sehat
Sepasang Sepatu
Aku dan sahabatku karibku selalu bersama
Kemanapun tuan kami pergi kami selalu menyertai
Langkah kami silih berganti
Ketika tuanku berhenti, kami pun berhenti
Kami terbaring dengan rapi
Berdampingan tapi tak pernah berpelukan
Burung Rajawali
Lihatlah
Hanya bangsa kami yang berani terbang tinggi
Walau harus menyendiri
Setelah kita memahami bagaimana proses penulisan puisi, saya mencoba memberikan contoh latihan kegiatan yang dapat dijadikan bahan acuan atau contoh awal penulisan puisi.
KEGIATAN PELATIHAN
Latihan 1
Lengkapilah bagian yang rumpang pada ragangan puisi berikut dengan kata atau kelompok kata yang Anda kehendaki sehingga menjadi puisi yang utuh.
………………..(judul)
Rindu……………..(KK/KS) tiba-tiba…………………(KK/KS)
Mengapa………….(KB) harus………………………..(KK/KB)
Yang semula ………(KB/KS) kini menjadi…………..(KB/KS)
Akankah……………(KB/KS/KK) harus……………..(KK/KS) disini?
Latihan 2
Tuliskan sebuah kata atau kelompok kata sebelum dan setelah kata adalah pada ragangan puisi berikut sehingga menjadi sebuah puisi yang utuh.
………………..(judul)
…………………… adalah……………
…………………… adalah……………
…………………… adalah……………...
…………………… adalah…………….
……………………. adalah……………….
Latihan 3
Hadirkan sebuah benda, binatang, atau tumbuhan dalam benak anda. Lalu anda mengandaikan diri menjadi hal yang anda hadiskan itu. Pikirkan tentang apa yang sedang dirasakan, ingin diperbuat, akan dikeluhkan, ingin disumbangkan, dan sebagainya. Tulislah hal itu dalam kalimat-kalimat pendek dan sederhana dan susunlah dalam bait-bait puisi.
DAFTAR PUSTAKA
- Clark, John dan Ken Guy (1997). Innovation and Competitiveness. Technopolis. July 1997.
- Edquist, Charles. (2001). The Systems of Innovation Approach and Innovation Policy: An Account of the State of the Art. Lead paper presented at the DRUID Conference, Aalborg, June 12-15, 2001, under theme F: ‘National Systems of Innovation, Institutions and Public Policies’.
- summer1999/conf-papers/edquist.pdf Edquist, Charles. (1999). Innovation Policy – A Systemic Approach. Paper for DRUID's Innovation Systems Conference, June 1999.
- Taufik, T. A. (2005). Pengembangan Sistem Inovasi Daerah: Perspektif Kebijakan. P2KTPUDPKM-BPPT dan KNRT.
No comments:
Post a Comment